Adukesaktian. Ngadu muncang memang salah satu permainan tradisional dari Indonesia, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki pada musim kemiri. Namun bila membaca sejarah, adu muncang bukan hanya permainan di kala senggang. Dimuat dari koropak, pada masa Kerajaan Sunda, ngadu muncang dijadikan sebagai alat menunjukan kesaktian.
Permainan Tradisional Ngadu Muncang di Indonesia Ngadu muncang adalah permainan tradisional Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, dahulu permainan ini menjadi favorit dan jika kamu pernah memainkannya kamu akan merasa senang jika menang. Sejarah Permainan Banyak permainan tradisional yang kehilangan jejak dan catatan sejarahnya, salah satunya adalah permainan ngadu muncang. Ngadu Muncang menjadi permainan yang disukai dan dimainkan hanya pada musimnya saja. Tapi ada sedikit titik terang tentang sejarah ngadu musang ini, dahulu pada masa kerajaan sunda, ngadu muncang dijadikan alat untuk menunjukan kesaktian. Dapat disimpulkan bahwa permainan ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu kala. Peraturan dan Cara Bermain Dibutuhkan 2 biji muncang untuk diadu. Letakan satu biji di bawah dan satunya di atas, lalu pukul dari bagian atas untuk memastikan siapa yang pecah. Jika biji muncang yang di bawah tidak pecah, maka gantian yang tadi di bawah menjadi di atas. Pemenang adalah yang memiliki biji muncang yang kuat dan tidak pecah jika diadu.
Kemudianpada hari Minggu, 24 Juli 2022 kegiatan "Gerak Bersama Anak" ini dilaksanakan di Desa Legok Muncang RW.15 pada pukul 08.00 WIB bersama anak-anak usia 5-12 tahun. Kegiatan ini meliputi kegiatan senam diantaranya senam pinguin, senam bebek, senam sehat cerdas ceria dan senam jangkrik genggong.
Permainan Anak-anak Arus globalisasi memang sedang hebat-hebatnya menggerus kebudayaan Indonesia, termasuk budaya permainan tradisional anak bangsa. Tapi siapa sangka di balik cepatnya arus globalisasi tersebut, permainan tradisional masih mendapatkan ruhnya di hati anak-anak desa. Seperti yang terjadi di desa Cisompet, daerah selatan Garut, anak-anak sedang ramai-ramainya menikmati permainan Ngadu Muncang yang saat ini sedang menjadi musimnya di kalangan anak-anak desa. Anak-anak desa Cisompet memang perlu dijadikan contoh dalam mencintai permainan tradisional. Meskipun permainan modern dengan teknologi yang semakin canggih menyebar di seluruh dunia –termasuk Indonesia, tapi anak-anak desa masih menaruh perhatiannya pada permainan tradisional Ngadu Muncang. Sekilas memang permainan Ngadu Muncang ini kalah canggih dibandingkan dengan permainan modern sekelas Tendo, Game Online, Play Station, dan lain-lain. Akan tetapi kalau kita cermati lebih mendalam, permainan tradisional ini memiliki manfaat yang lebih berguna dibandingkan permainan modern, seperti ketelitian, kerjasama, kekuatan, dan kekreatifan. Empat manfaat tersebut bisa kita ketahui dari cara memainkan permainan Ngadu Muncang tersebut. Dalam bermain Ngadu Muncang, pertama-tama seorang anak biasanya menyiapkan muncang Indonesia Kemiri andalannya yang telah direndam selama seperempat/setengah jam di dalam air cuka. Perendaman di dalam air cuka tersebut berguna untuk menambah kekuatan kulit muncang. Setelah muncang andalan siap untuk ditandingkan dengan muncang teman sepermainan, salah seorang wasit muncang memberi aba-aba supaya kedua muncang tersebut siap untuk ditandingkan. Kedua muncang tersebut biasanya diletakan secara vertikal-bertumpuk di atas sebilah bambu yang telah dipotong mendatar. Kedua bambu mendatar tersebut diletakan di sisi bawah dan atas kedua tumpukan muncang tersebut yang di sisi paling bawahnya diberi alas sandal jepit. Setelah semua perlengkapan selesai dipersiapkan, maka seorang wasit muncang memberi aba-aba dari satu sampai tiga. Pada hitungan ketiga tersebut, wasit kemudian memukul tumpukan muncang dengan kayu yang agak besar. Di akhir permainan, anak-anak bisa melihat muncang mana yang masih bertahan dan muncang mana yang telah remuk. Di sini, anak-anak bisa mengetahui pihak mana yang lebih unggul. Namun demikian, terkadang permainan tradisional Ngadu Muncang ini disalahgunakan oleh sebagian pihak. Permainan Ngadu Muncang yang pada awalnya memiliki nilai manfaat bagi anak-anak disalahgunakan oleh sebagian pihak yang ingin meraih keuntungan dengan menjadikannya taruhan, atau bahkan judi. Taruhan Ngadu Muncang pada umumnya disalahgunakan oleh para orang tua dan pemuda iseng. Mereka menggunakan media Ngadu Muncang supaya permainan bertambah mengasyikan. Akibatnya, penyalahgunaan permaianan tradisional ini menjadi salah satu target polisi dengan dugaan perjudian. Penyalagunaan permainan tradisional ini memang bukan kesalahan anak-anak desa atau pihak yang menghadirkan permainan Ngadu Muncang ke tengah dunia anak-anak. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawablah yang harus disalahkan dengan penyalagunaan permainan tradisional ini. Kehadiran mereka di tengah masyarakat akan merusak citra permainan tradisional yang saat ini sedang giat bersaing dengan permainan modern.
660Views Ngadu muncang atau kemiri merupakan permainan tradisional yang biasa dilakukan masyarakat Sunda. Namun, permainan yang biasa dilakukan di waktu senggang ini sudah bergeser orientasi. Bukan lagi wahana hiburan, tapi menjadi ajang judi. Sebagian orang menjadikan ngadu muncang ini untuk mengumpulkan rupiah dengan cara instan. Padahal, di awal kemunculannya, ngadu muncang ini bukan untuk
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi ‎ GARUT - Bagi sebagian anak-anak di pedesaan permainan adu muncang kemiri merupakan permainan yang kerap dilakukan untuk mengisi waktu luang, terutama pada waktu sore hari menjelang. Dalam praktiknya, permainan adu muncang dilakukan dengan cara menumpukkan dua buah muncang dan dijepit oleh beberapa bilah bambu. Jika ada salah satu muncang yang pecah setelah dijepit, berarti muncang tersebut dinyatakan kalah. Agar muncang memiliki ketahanan yang kuat, biasanya anak-anak terlebih dahulu merendam muncang tersebut ke dalam cairan cuka. Baca Begini Kronologis Tertembaknya Warga di Garut Versi Polisi, Awalnya Bubarkan Judi Adu Muncang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, permainan ini sudah dilakukan sejak lama oleh anak-anak. "Sebelum anak mainan modern berkembang, permainan ini memanfaatkan hasil alam," kata Budi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis 18/1/2018. Namun sayangnya, seiring waktu permainan adu muncang ini disalahgunakan oleh mereka yang untuk mencari peruntungan pada permainan adu muncang ini. Baca Polisi Garut Gerebek Kerumunan Orang yang Sedang Ngadu Muncang, Satu Warga Tewas Tertembak Budi menyayangkan, jika permainan tradisional ini dimanfaatkan untuk sebagai ajang perjudian oleh segelintir orang. "Mereka yang judi suka memanfaatkan permainan ini‎," kata Budi. Ia menjelaskan, praktik perjudian dalam adu muncang ini memang selalu dilakukan oleh segelintir orang di Kabupaten Garut sejak lama. "Setahu saya, permainan ini dahulu hanya di kampung, tetapi sekarang di kota ramai," katanya.
Permainantradisional melayu amatlah popular pada suatu ketika dahulu sebelum kehadiran gajet dalam hidup kita. Permainan Popular Lain: Koleksi Teka Teki Lucu, Susah, Lawak (Soalan & Jawapan Disertakan) Senarai Kandungan. Permainan Tradisional. Permainan Tradisional Melayu. Tingting. Lompat Tikus.
Permainan ngadu muncang atau juga di sebut ngadu kemiri di kenal pada Awal tahun 80-an adu kemiri ini cuma dijumpai dikalangan anak² tanggung usia. Dalam bermain Ngadu Muncang, pertama-tama seorang anak biasanya menyiapkan muncang Indonesia Kemiri andalannya yang telah direndam selama seperempat/setengah jam di dalam air cuka. Perendaman di dalam air cuka tersebut berguna untuk menambah kekuatan kulit muncang. Setelah muncang andalan siap untuk ditandingkan dengan muncang teman sepermainan, salah seorang wasit muncang memberi aba-aba supaya kedua muncang tersebut siap untuk ditandingkan. Kedua muncang tersebut biasanya diletakan secara vertikal-bertumpuk di atas sebilah bambu yang telah dipotong mendatar. Kedua bambu mendatar tersebut diletakan di sisi bawah dan atas kedua tumpukan muncang tersebut yang di sisi paling bawahnya diberi alas sandal jepit. Setelah semua perlengkapan selesai dipersiapkan, maka seorang wasit muncang memberi aba-aba dari satu sampai tiga. Pada hitungan ketiga tersebut, wasit kemudian memukul tumpukan muncang dengan kayu yang agak besar. Di akhir permainan, anak-anak bisa melihat muncang mana yang masih bertahan dan muncang mana yang telah remuk. Di sini, anak-anak bisa mengetahui pihak mana yang lebih unggul.
8hasil penelitianya tentang permainan tradisional ini, terdapat 250 permainan yang ada di dunia, dan semua permainan cenderung memiliki kesamaan cara memainkannya pada setiap negaranya, namun hanya berbeda pada budaya d Bertanding Kompetitif Menang kalah antara lain: Congklak, Hong-Hongan, Ngadu Muncang, Boy-Boyan, Encrak, Dodomaan
Muncang yang bisa digunakan dalam permainan adu muncang Ngadu muncang atau adu muncang adalah permainan tradisional Sunda. Muncang adalah kemiri dalam bahasa Sunda. Permainan ini tidak hanya disukai oleh anak-anak, orang dewasa pun banyak yang gemar bermain adu muncang. Bahkan pada zaman dahulu, permainan ini dimainkan oleh raja.[1] Muncang yang digunakan biasanya muncang yang memang untuk aduan dan berwarna kehitaman. Alat yang digunakan dalam permainan ini tergolong mudah didapat. Hanya sebatang bambu yang dibelah sebagai alat penjepitnya dan benda keras seperti batu untuk memukul. Tentu alat yang paling utama adalah muncang itu sendiri. Biasanya seorang pemain memiliki lebih dari 1 muncang yang dijadikan jagoan dalam bermain. Cara bermain[sunting] 1. Kedua pemain menyiapkan muncangnya masing-masing. 2. Pemain melakukan suten untuk menentukan posisi muncang. Pemenang suten berhak memilih apakah muncangnya mau berada diatas atau dibawah. 3. Setelah pemenang menentukan posisi muncangnya, pemain yang kalah meletakkan muncangnya. Posisi muncang disusun secara vertikal, kemudian dijepit dari atas menggunakan bambu yang sudah dibelah.[2] 4. Setelah kedua muncang tetap pada posisinya, salah satu pemain atau pengadil memukulkan batu tepat kebambu yang dibawahnya terdapat muncang. Muncang yang masih utuh saat dipukullah yang menjadi pemenangnya. Sedangkan muncang yang hancur dinyatakan kalah. Jika pada pukulan pertama kedua muncang sama-sama kuat, maka muncang akan dipukul terus sampai salah satunya hancur. Referensi[sunting] ↑ Amiruddin, F. 2023. Sejarah Adu Muncang Kegemaran Raja hingga Sanksi Penggal Leher Kuda. detikjabar Diakses pada 29 April 2023, dari ↑ Pratama, B. E. 2023. 7 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Kalian Pernah Coba?. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Diakses pada 29 April 2023, dari
Videoini merupakan suatu modifikasi dari permainan Ngadu Muncang.Muncang adalah bahasa Sunda dari biji kemiri, jadi ngadu muncang adalah mengadu biji kemiri
Permainan tradisional di Indonesia ternyata ada banyak sekali dan sangat sayang sekali apabila tidak dilestarikan. Permainan tradisional yang ada di Indonesia sangat menyenangkan dan ada begitu banyak macam. Hal ini tidak mengherankan sebab Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam ras dan budaya. Salah satu hasil dari kebudayaan itu adalah permainan tradisional. Ada banyak sekali permainan tradisional, karena anak-anak zaman dahulu lebih menyukai permainan dengan bantuan alat-alat tradisional dan saat ini sangat sedikit anak-anak yang masih memainkan permainan di bawah ini. Sebagian besar dari anak-anak zaman ini sudah mengenal permainan elektronik yang anak-anak terlalu egois dan individu. Lalu ada apa saja macam macam permainan tradisional di Indonesia? 43 Permainan Tradisional beserta Gambarnya 1. Permainan Tradisional Hompimpa Alaium Gambreng2. Permainan Tradisional Batu, Kertas, Gunting3. Permainan Tradisional Permainan Tradisional Permainan Tradisional Permainan Tradisional Kickboxing, dan Permainan Tradisional Loncat Tali atau Lompat Permainan Tradisional Gogorolongan atau Permainan Tradisional Permainan Tradisional Permainan Tradisional Batok Kelapa Tempurung Kelapa.13. Permainan Tradisional Ngadu Permainan Tradisional Permainan Tradisional Permainan Tradisional Kuda Permainan Tradisional Permainan Tradisional Batu Galah Menendang Bulu atau Sepak Bulu Menendang Bola Rotan’ Sepak Raga Bulatan.22. Petak Tepuk Tarik Pesawat Truth or Ular Naga Bambu Permainan Tradisional Sepak Bola34. Mobil-mobilan dari Kulit Permainan Masak Masakan Cublak-cublak Permainan Tradisional Kotak Sepak ABC 5 Balap Lenggang Bakiak. 43 Permainan Tradisional beserta Gambarnya Berikut ini beberapa jenis permainan tradisional yang ada di Indonesia. 1. Permainan Tradisional Hompimpa Alaium Gambreng Tribunnews Hompimpa alaium gambreng adalah permainan yang dahulu sering sekali dimainkan oleh anak-anak. Permainan tradisional berasal dari bahasa Sangsekerta yang memiliki arti “Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari Kita Bermain”. Asal Hompimpa alaium gambreng adalah dari Jawa Tengah. Sebelum memulai permainan biasanya anak-anak melakukan permainan ini untuk memilih siapa yang akan menjadi pemain pertama. Caranya mudah, anak-anak hanya perlu menunjukkan telapak tangan depan atau belakang dan siapa yang jumlahnya paling sedikit di antara mayoritas, maka ialah yang kalah dan harus mengawali permainan. 2. Permainan Tradisional Batu, Kertas, Gunting brilio Permainan tangan ini tidak memerlukan segala jenis alat peraga dan dapat dimainkan di mana saja, di dalam atau di luar ruangan. Batu, kertas, gunting melibatkan dua pemain sekaligus. Para pemain secara bersamaan membentuk salah satu dari tiga bentuk batu, kertas atau gunting dan pemenangnya diputuskan sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturannya adalah gunting batu menghancurkan kertas, gunting memotong kertas, kertas menutupi batu dan gunting kalah dengan batu. Tentu saja, ada juga kemungkinan seri jika kedua pemain membentuk bentuk yang sama. Asal permainan ini adalah dari daerah Jawa Barat. 3. Permainan Tradisional Gasing. Permainan gasing hampir diterima di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumur 7-17 tahun, bisa dilakukan oleh individu dan tim. Bahan dari Gasing adalah kayu yang kemudian dibentuk sedemikian rupa yang bagian tajam berada di bawah. Game ini sangat kompetitif, mengadu keterampilan anak-anak dalam memutar gasingnya. Nah, gasing siapa yang masih berputar paling akhir di antara gasing lainnya, maka ialah pemenang dari permainan ini. Gasing adalah permainan yang berasal dari Jawa Tengah. 4. Permainan Tradisional Congklak. Congklak adalah sejenis permainan papan tradisional Indonesia. Papan terbuat dari kayu, dan biasanya diberi 10 hingga 18 lubang di atasnya, dengan dua lubang, satu di setiap ujungnya. Desainnya bervariasi, mulai dari kayu sederhana tanpa hiasan, hingga papan berbentuk perahu dan berukir indah. Dibutuhkan dua pemain untuk bermain congklak, masing-masing membawa sekitar 40 cangkang kecil atau mengumpulkan batu kecil. Setiap pemain akan menempatkan 7 cangkang di setiap lubang di sisinya dan satu lubang besar di ujung papan congklak. Pemain yang masuk pertama akan mengambil semua kerang dari lubang di sisinya, bergerak searah jarum jam di sekitar papan dan menjatuhkan satu kerang ke dalam setiap lubang untuk mengisi ujung lubang papan. Pemain dengan kerang terbanyak di lubang utama memenangkan permainan. Asal permainan ini adalah dari Jawa Barat. 5. Permainan Tradisional Egrang. Egrang atau egrang pasti tidak asing bagi banyak orang. Egrang adalah pijakan yang melekat pada tiang untuk memungkinkan anak-anak berjalan nyaman dan bergerak. Permainan tradisional ini biasanya tampil selama acara yang diadakan secara nasional untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus. Anak-anak akan berlomba menggunakan egrang mereka dari titik awal ke garis finish. Kadang-kadang, hambatan ditambahkan ke perlombaan, mengharuskan anak-anak untuk melompati hambatan yang berbentuk batu atau benda apapun yang bisa menghalangi egrang mereka. Permainan tradisional ini sangat bagus karena mengajarkan anak-anak untuk kerja keras, ketekunan, dan sportif. Namun sangat disayangkan bahwa saat ini egrang adalah permata langka untuk ditemukan hari ini karena banyak anak-anak yang sudah beralih ke permainan yang lebih modern. Asal permainan ini adalah dari Jawa Tengah. 6. Permainan Tradisional Mepantigan. finansialku Dikembangkan di Bali, gulat lumpur Mepantigan adalah permainan tradisional yang kini telah menjadi permainan luar ruang yang populer di kalangan anak-anak. Mepantingan berarti “melempar” atau “menjatuhkan sesuatu”. Mepantingan adalah seni bela diri tradisional Bali yang berkonsentrasi pada penguncian dan pelemparan musuh dengan menggabungkan berbagai teknik pertahanan diri seperti Taekwondo, Silat tradisional Indonesia, Capoeira, 7. Kickboxing, dan Judo. Selain itu, Mepantingan mencakup berbagai unsur budaya Bali, seperti musik Bali, tari, dan kostum. Itulah faktor-faktor yang menjadikan seni bela diri yang membela diri ini sebagai olahraga yang menarik. 8. Permainan Tradisional Loncat Tali atau Lompat Tali. Indonesia banyak sekali masyarakat yang masih memiliki budaya Melayu dan permainan tradisional satu ini dinamakan lompat tali bebas yang berasal dari daerah Melayu atau Sumatera sana. Inti dari permainan ini adalah untuk melompati karet yang disambung menjadi sebuah tali. Pemain diwajibkan untuk melompati karet yang dirangkai dan di akhir lompatan diminta untuk mengucapkan kata “bebas”. Penamaan game ini terkait dengan perilaku atau tindakan yang dilakukan pemain itu sendiri, terutama pada lompatan terakhir. Dalam lompatan ini yang terakhir, tali yang direntangkan oleh tangan si pembawa tali akan terangkat tinggi ke udara hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika ia mengucapkan kata “Bebas! Merdeka”. 9. Permainan Tradisional Gogorolongan atau Rorodaan. Gogorolongan merupakan peralatan permainan tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan dasar kayu, bambu, atau sandal bekas atau berbentuk sandal cakar. Cara permainan ini tidak begitu sulit terutama untuk anak-anak. Permainan ini tidak membutuhkan biaya, melainkan kemauan dan keterampilan saja sudah cukup. Karena untuk membuat alatnya cukup mudah, maka anak-anak pasti akan senang melakukannya. Gogorolongan bisa dikatakan adalah permainan yang mudah dilakukan karena mainan ini bisa bergerak maju dengan menggunakan roda karena dorongan. Ya, gogorolongan berbentuk seperti roda yang digerakkan. 10. Permainan Tradisional Gatrik. Gatrik yang disebut juga dengan Tak Kadal adalah permainan dari Jawa Tengah yang pada masa itu merupakan salah satu permainan yang populer di Indonesia. Dalam permanan Gatrik dimainkan sebanyak dua kelompok. Game ini menggunakan alat dari dua bambu yang satu menyerupai tongkat dengan ukuran 30 cm dan yang lainnya berukuran lebih kecil. 11. Permainan Tradisional Galasin. youtube Galah asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Betawi. Permainan ini adalah permainan kelompok yang terdiri dari dua kelompok, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Inti dari permainannya adalah memblok lawan agar tidak dapat menyelinap melewati garis ke garis terakhir dengan cara berjalan naik dan turun. Untuk meraih kemenangan, semua anggota kelompok harus sepenuhnya melakukan proses berjalan naik dan turun di area lapangan yang ditentukan. Permainan ini sangat menarik sekaligus sangat sulit karena siapa pun harus selalu waspada dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk mendapatkan kemenangan. 12. Permainan Tradisional Batok Kelapa Tempurung Kelapa. Permainan tradisional dari Jawa Tengah ini dapat dimainkan dengan setidaknya 2 orang. Caranya ambil 2 buah batok kelapa yang sudah diberi tali di ujungnya. Gunakan batok kelapa dengan cara berjinjit jari kaki menyentuh cangkang sementara tumitnya tidak menyentuh tanah. Anak-anak akan diminta berjalan menggunakan batok kelapa mulai dari garis awal hingga garis akhir finish. Peserta yang pertama mencapai garis finish finish line akan menjadi juara dan pertandingan selesai. Nah, permainan tradisional batok kelapa memiliki aturan di mana pemainnya jangan sampai terlompat. Siapa yang jatuh akan dinyatakan gagal. Siapa pun yang menyentuh tanah akan didiskualifikasi. 13. Permainan Tradisional Ngadu Muncang. Ngadu Muncang adalah salah satu permainan tradisional dari Sunda yang semakin jarang dimainkan akhir-akhir ini. Game ini biasanya dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan. Ngadu Muncang adalah tanaman karet. Karena tanaman karet hanya berbuah pada musim tertentu, permainan ini juga musiman. Game ini bisa dilakukan oleh dua hingga empat pemain. Setiap pemain akan membawa Muncang mereka sendiri dan mereka akan mencoba mendobrak Muncang pemain lain menggunakan milik mereka. Pemain yang dapat menghancurkan Muncang pemain lain adalah pemenangnya. 14. Permainan Tradisional Kelereng. liputan6 Kelereng atau gundu adalah permainan dari Jawa Barat yang dahulu sering sekali dilakukan oleh anak-anak. Cara permainannya juga cukup mudah. Permainan ini setidaknya minimal melibatkan dua pemain dan cara bermainnya adalah pemain menyusun beberapa kelereng di sebuah ring kecil. Jika pemain berhasil mengetuk salah satu kelereng lawannya dari ring, ia dapat melanjutkan gilirannya dan mencoba untuk menyerang lawan lainnya.. Jika dia berhasil memukul lawan-lawannya, maka ia bisa berhak mengambil kelereng dan lawannya tidak bisa lagi bermain di putaran saat ini. 15. Permainan Tradisional Bekel. youtube Permainan bekel berasal dari permainan Belanda yang dikembangkan di Jawa dan bernama “bikkelen” menggunakan tembaga “bikkels”. Permainan ini menggunakan tembaga bekel dan bola khusus bekel dan pemain harus berusaha membalik semua biji bekel menghadap ke atas. Diperbolehkan untuk mengambil lebih dari satu kelompok nomor yang ditentukan saat bola dilemparkan ke udara. Sebagai contoh jika pemain mengambil dua tembaga bekel saat bola dilemparkan ke udara, ia dapat meraih tiga kelompok dua bekel. Jika pemain memindahkan salah satu biji bekel yang dia tidak coba ambil, atau jika dia menjatuhkan biji bekel di tangannya, dia kehilangan gilirannya dan harus menunggu ke pemain berikutnya. Pemain yang menyelesaikan set terbanyak tanpa membuat kesalahan dianggap sebagai pemenang dari permainan. 16. Permainan Tradisional Kuda Lumping. youtube Replika kecil dari lumping kuda besar yang digunakan dalam tarian di Jawa biasa dibuat sebagai permainan anak. Repliks kuda lumping bisa dibuat dari i anyaman tikar bambu dan dicat dengan pola warna mencolok. Manik-manik, dan bahan-bahan lainnya juga dapat ditambahkan untuk memberikan penampilan yang penuh warna pada kuda lumping. Ketika diberikan kepada seorang anak, pikiran imajinatif mereka adalah satu-satunya batas untuk memainkan drama kuda lumping! Meskipun dimaksudkan sebagai mainan, banyak dari kuda-kuda yang menyenangkan ini berakhir untuk diberikan sebagai oleh-oleh dari perjalanan seorang wisatawan mancanegara yang datang. Replika kuda lumping yang lebih dan berwarna dapat digunakan sebagai dekorasi yang menarik. 17. Permainan Tradisional Layang-layang. liputan6 Layang-layang adalah hobi yang sangat populer untuk anak-anak Indonesia. Permainan tradisional layang layang berasal dari Bali. Ada dua jenis layang-layang yang berbeda yang pertama adalah hanya digunakan untuk terbang yang memiliki ekor untuk menyeimbangkan layang-layang dan yang akan digunakan untuk pertarungan satu lawan satu, hiburan favorit di antara selebaran layang-layang. Layang-layang yang kedua adalah yang tidak memiliki ekor di belakangnya. Tujuan permainan ini adalah untuk mencoba dan memotong layang-layang lawan. Cara tali melekat pada layang-layang menentukan kontrol yang dimiliki selebaran di atas layang layangnya. Jika kedua tali pegang terpasang terpisah jauh ke bingkai layang-layang, ini akan membuatnya lebih berat untuk dipegang ketika sedang terbang. 18. Permainan Tradisional Batu Seremban. Batu Seremban adalah permain khas Kalimantan. Dalam permainan Batu Seremban, batu-batu kecil dilemparkan ke atas dan kemudian ditangkap kembali oleh pemain. Permainan ini melibatkan setidaknya 2 pemain, dan biasanya Batu Serembem dimainkan oleh perempuan. Pada umumnya, permainan khas suku Dayak ini Dimainkan di dalam ruangan. Permainannya juga sangat simple karena pemain hanya membutuhkan 5 batu kecil yang halus untuk dilemparkan di atas. 19. Galah Panjang. Galah panjang adalah permainan dari Kalimantan Selatan dengan menggunakan 5 garis yang digambar di tanah sebagai rintangan’. Tujuan permainan ini adalah untuk menguji efisiensi dan keseimbangan para pemain yang berlari di luar garis-garis ini. Pada umumnya permainan tradisional Indonesia ini dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan. Permainan Galah Panjang sendiri setidaknya melibatkan 10 pemain dan biasanya berlangsung di area datar yang terbuka. Tidak diperlukan peralatan untuk permainan ini karena yang diperlukan adalah kekompakan dan keterampilan. 20. Menendang Bulu atau Sepak Bulu Ayam. Sepak Bulu Ayam adalah permainan yang melibatkan pemain untuk menendang bola’ lembut yang terbuat dari bulu ayam. Tujuan dari permainan sepak bulu adalah untuk menguji keterampilan pemain dalam mengendalikan dan menyeimbangkan bola’ selama mungkin sehingga tidak akan jatuh ke tanah. Permainan tradisional Kalimantan Tengah ini melibatkan 2 pemain atau lebih, biasanya anak laki-laki berusia antara 10-17 tahun. Permainan ini biasa dimainkan di tempat terbuka, satu-satunya barang yang diperlukan untuk permainan ini adalah bola’ lembut yang terbuat dari 14 bulu ayam yang diikat di tengah kertas tebal atau lembaran karet. 21. Menendang Bola Rotan’ Sepak Raga Bulatan. Sepak Raga Bulatan adalah permainan dari Kalimantan yang melibatkan pemain untuk mengendalikan dan menyeimbangkan bola rotan bola raga dengan berbagai cara. Tujuannya adalah untuk menguji keterampilan para pemain dalam menendang bola, mengetuk bola dengan kepala, dada, atau lututnya dan memastikan tidak jatuh ke tanah. Permainan tradisional sepak raga bulatan dimainkan oleh anak laki-laki dan mungkin melibatkan banyak pemain. Sepak Raga Bulatan juga harus dimainkan di area datar dan terbuka. Sebuah lingkaran besar digambar di tanah, dengan lingkaran kecil lainnya di dalamnya. Hanya bola rotan bola raga yang diperlukan untuk permainan ini. 22. Geudeu-geudeu. Geudeu-geudeu atau biasa disebut deudeu adalah permainan tradisional asal Aceh. Geudeue-geudeue artinya jatuh tempo sebuah permainan kelincahan yang ditemukan di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Permainan Geudeu-geudeu sangat mirip dengan game sumo yang berasal dari Jepang. Permainan ini seperti gulat yang dimainkan oleh pria. Selain sarat dengan nilai-nilai historis, artistik dan budaya yang terkandung di dalamnya, olahraga Aceh tradisional Geudeu – Geudeu yang hanya ada di bumi Pidie atau Kabupaten Pidie Jaya, juga memiliki pesona simbolik dari karakteristik komunitas Aceh. Permainan Geudeu-geudeu juga dapat berfungsi sebagai media pemersatu untuk integritas ikatan persaudaraan sesama warga dari satu desa, kecamatan atau bahkan satu kabupaten dengan yang lainnya. 23. Petak Umpet. Petak umpet adalah permainan dari Betawi yang dikenal luas dan dapat dengan mudah dimainkan oleh sekelompok anak. Aturannya sederhana seorang anak yang kalah harus menutup mata mereka dan menghitung ke angka yang telah ditentukan, sementara pemain lain bersembunyi. Ketika penghitungan selesai, anak itu harus pergi mencari anak-anak lain. Pemain yang ditemukan pertama akan menjadi pencari berikutnya dan pemain yang ditemukan terakhir adalah pemenang. Dalam versi lain dari permainan petak umpet, para pemain yang bersembunyi juga dapat berlari ke tempat yang disebut “home base” dan mereka aman dari para pencari begitu mereka menyentuh dinding atau objek yang telah ditentukan di dalam base. 24. Engklek. youtube Engklek adalah permainan dari Jawa Tengah. Untuk memainkan permainan engklek ini, anak-anak membutuhkan sepotong kapur, batu, dan trotoar untuk menggambar papan engklek. Kotak papan harus diberi nomor dari satu hingga sembilan. Pemain diminta untuk bergiliran bermain game. Setiap pemain mulai dengan melemparkan batu di kotak pertama papan, hingga akhir, kemudian dia berbalik dan kembali. Saat mencapai kotak kedua, pemain mengambil batu di kotak pertama menyeimbangkan dengan satu kaki. Permainan dilanjutkan dengan melempar batu di kotak kedua, ketiga dan seterusnya. Jika Anda melewatkan lemparan, giliran Anda berakhir. Permainan juga bisa dimainkan di dalam dengan papan kain dan objek pengganti untuk batu. Ada juga beberapa variasi engklek dengan hanya 6-7 kotak atau dengan 10 kotak. 25. Tepuk Tangan. youtube Permainan tepuk tangan biasanya diiringi dengan lagu khas masing-masing daerah. Biasanya ada dua orang yang terlibat dalam permainan ini, melakukan serangkaian pola bertepuk tangan sendiri dengan tangan lawannya kemudian satu sama lain bertepuk sambil menyanyikan lagu. Beberapa lagu berirama menyesuaikan tepukan tangan dan setiap anak melakukan tepukan tangan dengan anak di depan mereka. Semua pemain harus disinkronkan dengan gerakan dan nyanyian mereka. Permainan tepuk tangan awalnya berasal dari Sunda, Jawa Barat. 26. Tarik Tambang. Tarik tambang adalah permainan dari Betawi, Jakarta yang dimainkan di luar ruangan, permainan ini pada dasarnya terdiri dari dua tim anak-anak yang menarik ujung tali yang besar dan yang menahannya. Garis kemudian ditandai di tanah antara kedua tim. Bagian yang berhasil menyeret tim lawan melewati garis ini akan menang. Permainan tradisional tarik tambang yang menguji kekuatan anak-anak sehingga game ini juga dikenal sebagai “perang tarik-menarik”, “perang tarik-menarik”, “perang tali”, “tarik tali”. Permainan tali tambang sendiri juga berubah menjadi olahraga dengan pemain dewasa yang bersaing satu sama lain di berbagai lomba kemerdekaan Indonesia. Bahkan permainan ini juga ada Olimpiadenya yang dinamakan Tug of War International Federation. 27. Pesawat Kertas. Permainan sederhana dari daerah Jawa ini hanya perlu melipat kertas menjadi bentuk pesawat terbang dan membiarkannya terbang menghasilkan hiburan bagi anak-anak. Aturannya sederhana anak yang pesawat kertasnya terbang paling jauh, maka dialah pemenangnya. Permainan pesawat kertas ini dapat dibuat lebih menarik dengan menambahkan bobot yang berbeda ke pesawat, seperti klip kertas atau stiker. Ada juga model pesawat berbeda yang membuat anak-anak senang melipatnya dari kertas. Permainan jadul ini juga bisa menjadi awal pengembangan keterampilan dan hasrat untuk bermain origami seni melipat kertas menjadi benda dan bentuk binatang. 28. Truth or Dare. shopee Aktivitas menyenangkan lainnya yang membuat anak-anak tetap terhibur adalah permainan “Truth or Dare” dari Jakarta. Setiap pemain harus memilih satu dari dua kebenaran atau tantangan dan menyelesaikan tantangan yang diberikan padanya. Jika pemain memilih “kebenaran”, maka dia akan ditanyai pertanyaan untuk dijawab dengan jujur; jika pemain memilih “tantangan”, dia akan ditantang untuk melakukan tindakan tertentu. 29. Boi-boian. silontong Boi-boian adalah permainan tradisional dari Sunda yang cukup mudah dilakukan karena pemain hanya perlu mengumpulkan beberapa batu atau lempengan lainnya kemudian disusun. Setelah disusun, maka dibagi menjadi dua tim. Tim pertama adalah yang menjaga dan yang kedua adalah yang melempar bola kecil. Cara mainnya adalah ketika pemain melemparkan bola dan susunan batu itu roboh, maka tim penjaga pemenangnya. 30. Ular Naga Panjang. okezone Ular naga panjang adalah permainan dari Jawa Tengah yang melibatkan banyak pemain sesuai dengan namanya, panjang. Setidaknya minimal ada 6 pemain yang kemudian dibagi dua, yakni tim yang membuat barisan ular naga dan kedua adalah penjaga. Penjaga ini terdiri dari 2 orang yang mengeratkan kedua tangannya untuk kemudian menjadi sebuah terowongan dan dilewati oleh tim ular naga ini. Nah, siapa yang tertangkap maka ialah yang kalah. 31. Pletokkan. Permainan yang berasa dari Jawa Timur ini terbuat dari bambu dan cara bermainnya sangat mudah karena pemain hanya perlu memasukkan kertas basah kemudian dimasukkan ke dalam bambu kemudian bambu itu ditusuk hingga kertas itu keluar. Pletokkan seringnya dimainkan oleh anak laki-laki dan mereka berlomba kertas siapa yang paling jauh tembakannya dan keras bunyinya. 32. Bambu Betung. Bambu Betung adalah permainan dari Papua yang sebenarnya hampir sama dengan pletokkan karena juga terbuat dari bahan utama bambu. Bedanya ukuran permainan tradisional ini jauh lebih besar dari pletokkan. Nah, Bambu Betung ini digunakan oleh anak-anak untuk menghasilkan suara yang memekakkan dan bambunya diisi dengan meriam buatan. Permainan ini sering dimainkan menjelang bulan Ramadan. 33. Permainan Tradisional Sepak Bola Tentu tidak asing ya dengan permainan sepak bola ini? Selain menjadi olahraga yang sangat mendunia, sepak bola ini juga sering menjadi permainan anak-anak zaman dahulu dan selalu menjadi permainan favorit dari masa ke masa. Permainan yang berasal dari Jawa ini melibatkan 12 pemain dan 1 orang diplot sebagai penjaga gawang. Nah, 11 orang ini harus menghadapi 12 lawan lainnya. Siapa yang paling banyak memasukkan bolanya ke dalam gawang, tim itulah pemenangnya. Lihat juga Sejarah Sepakbola Indonesia dan Dunia 34. Mobil-mobilan dari Kulit Jeruk. Siapa yang masih ingat bahwa zaman dahulunya pernah dibuatkan mobil-mobilan dari bahan kulit jeruk? Kalau zaman sekarang ingin mainan mobil tinggal minta dibelikan di toko-toko mainan, maka lain halnya dengan anak zaman dahulu. Kulit jeruk bisa diubah menjadi sebuah mainan dan anak-anak sangat menyukai permainan tradisional satu ini. Oh ya, jeruk yang disarankan untuk membuat mobil adalah jeruk Bali ya! Sesuai dengan bahan utamanya, permainan mobil mobilan dari kulit jeruk berasal dari Bali. 35. Permainan Masak Masakan Tradisional. Anak perempuan masa kecilnya pasti pernah melakukan permainan jenis ini. Alat yang dahulu sering digunakan untuk bermain masak-masakan umumnya terbuat dari tanah liat dan alat ini bisa dibeli di pasar-pasar tradisional. Bahan-bahan yang biasa diolah saat itu adalah tumbuhan. Permainan dari Jawa Tengah ini sangat hits di masanya dan mungkin sampai saat ini juga masih sering dilakukan oleh anak perempuan. Lihat juga 12 Permainan Bola Kecil dan Penjelasannya 36. Cublak-cublak Suweng. Cublak-cublak Suweng adalah sebuah permainan dari Jawa Timur yang pernah populer pada masanya. Permainan Cublak-cublak Suweng sangat sederhana dilakukan. Permainan yang berasal dari Jawa Tengah ini setidaknya membutuhkan minimal 3 pemain. Satu pemain harus berjongkok di tanah dengan posisi menundukkan kepalanya dan punggungnya digunakan oleh pemain lain untuk bermain menyembunyikan batu sambil bernyanyi. Apabila nyanyian selesai, maka pemain yang berjongkok tadi harus menebak di tangan siapa batu berada. 37. Permainan Tradisional Kotak Pos. youtube Permainan Kotak Pos adalah permainan dari Betawi yang sangat menyenangkan pada masa itu. Permainan ini setidaknya melibatkan minimal tiga atau empat orang ke atas. Nah, permainan kotak pos mengharuskan semua pemain meletakkan tangan dengan posisi tangan ditelungkupkan di atas tangan peserta lain. Kemudian semua pemain diminta untuk saling bernyanyi dan menepuk tangan yang di atas. Ketika nyanyian berhenti dan ada pemain yang terkena tepukan tangan maka ia wajib dikenai tantangan. 38. Sepak Tekong. Sepak Tekong adalah sebuah permainan dari Sumatera Barat yang hampir sama dengan petak umpet. Hanya saja bedanya pemain yang bersembunyi harus menyentuh sebuah pos jaga yang telah disepakati. Ketika pemain yang bersembunyi telah menyentuh pos, ia wajib mengucapkan kata “Tekong” dengan lantang. Selesai berhitung, penjaganya harus menemukan orang-orang yang telah bersembunyi. Jika semua orang yang bersembunyi mampu menyentuh semua posnya maka penjaga kalah dan ia harus menjaga lagi permainan. Baca juga 7 Permainan Bola Besar dan Gambarnya 39. Benthik. Benthik merupakan permainan tradisional dari Yogyakarta yang memanfaatkan patahan-patahan ranting pohon atau bisa juga menggunakan kayu kecil yang ukurannya pendek dan mudah untuk diaplikasikan dalam permainan ini. Setidaknya ada 2 pemain dan setiap pemain harus bisa melambungkan tongkatnya dan apabila lawan mainnya bisa menangkap tongkat tersebut maka lawan mendapatkan poin. Siapa yang mendapatkan poin paling tinggi dalam menangkap benthik, maka ialah yang akan menjadi pemenangnya. 40. ABC 5 Dasar. Permainan dari Jawa Tengah ini melibatkan jari-jari tangan dan permainan ini bisa dilakukan minimal tiga orang. Caranya mudah, 3 pemain harus menyerahkan jari-jarinya terserah, bisa menunjukkan 3, 4 atau 7 jari. Semua jari kemudian dihitung dan dijumlah apabila jumlah jari yang ditampilkan ada 10 jari, maka angka 10 jari tersebut menunjukkan huruf abjad ke-10 yakni J. Pemain harus menyebutkan buah yang berawalan dari huruf J atau bisa juga artis yang berawalan dengan huruf J. 41. Balap Karung. yahooberita Permainan dari Betawi satu ini sering sekali dilakukan saat merayakan kemerdekaan. Permainannya sangat mudah di mana anak-anak harus menggunakan karung dan ia harus melompat dari garis start hingga finish menggunakan karung. Apabila sang pemain jatuh maka ia harus memulainya dari garis awal begitu. Siapa yang paling cepat sampai di garis finish maka dialah pemenangnya. 42. Lenggang Rotan. Lenggang Rotan memang terlihat seperti gerakan hulahop, namun sebenarnya senam satu ini mungkin terinspirasi dari permainan tradisional dari Jawa Timur ini. Permainan ini caranya sangat mudah karena anak-anak hanya perlu menggunakan lenggang rotan ini ke perut dan menggerak-gerakkannya. 43. Bakiak. Bakiak adalah permainan tradisional dari Jawa Tengah yang memanfaatkan media sandal bakiak g namun dengan ukuran yang panjang dan satu sandal bakiak bisa digunakan oleh 3 pemain. Nah, permainan ini bisa dilakukan oleh 6 orang dengan 2 bakiak. Siapa yang paling cepat sampai di garis finish maka dialah pemenangnya. Permainan bakiak sangat menyenangkan dan membutuhkan keseimbangan. Di antara semua permainan tradisional dari 34 provinsi di Indonesia yang telah dijelaskan, permainan manakah yang paling mengenang menurut Anda?
TugasMata Kuliah Portofolio DKVFerdi Firman Sidik 75170012DKV Smester 7ARS University Bandung
– Berikut adalah ulasan tentang Mengenal Permainan Tradisional Adu Muncang yang Dipakai untuk Tes Kesaktian saat Zaman Kerajaan. Tidak habis pikir orang-orang pada zaman dahulu sungguh sangat kreatif dalam menciptakan sebuah permainan yang mengasyikan di dalam keterbatasan mereka pada saat itu tidak membuat merak berhenti inovatif. salah satu permainan Tradisional yang mungkin sampai sekarang masih ada beberapa orang yang memainkannya adalah adu muncang atau adu biji kemiri. selain sangat menarik permainan ini juga dipakai oleh orang orang dewasa dalam rangka pertaruhan, dan memang untuk ini jangan ditiru namun itu semua sudah menjadi sebuah kebudayaan! Adu Muncang Muncang atau biji kemiri Candlenut tidak hanya digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Di masyarakat Sunda, biji yang memiliki tingkat kekerasan yang berbeda ini dijadikan bahan aduan yang terkenal dengan sebutan adu muncang. Dalam prakteknya, ngadu muncang ini dilakukan dengan cara menyusun dua buah muncang milik dua pemain secara vertikal, lalu di atasnya disimpan bambu yang kanan kirinya dipegang oleh dua orang anak sehingga posisi muncang terjepit. Muncang yang disusun untuk diadu diposisikan agar bagian yang terkuat tampak berurat dan saling berhadapan. Nantinya setelah muncang terjepit dan posisinya tidak berubah, bambu penjepitnya dipukul oleh benda keras, muncang yang pecah berarti dia kalah. Seiring berjalannya waktu, peralatan mengadu muncang mengalami perkembangan. Kini mereka tak perlu lagi mencari dua bilah bambu dan orang yang memegang kedua sisinya ketika muncang dijepit. Kini mereka telah membuat tempat untuk menjepit muncang, sehingga tidak perlu lagi ada anak lain yang memegangnya, hanya butuh seseorang untuk memukul bambu penjepit muncangnya saja. Ritual Merendam Muncang dalam Cuka Hal yang menarik, dalam adu muncang anak anak biasanya memiliki ritual tersendiri. Salah satu ritual yang paling umum adalah para pemiliknya akan merendam kemiri yang akan diadu ke dalam rendaman air cuka selama beberapa jam bahkan seharian. Para pemiliknya percaya, hal ini dapat memperkuat kulit luar dari muncang aduan. Beberapa pemain bahkan berbuat ekstra dengan membersihkan dan menggosok permukaan kulit muncang dengan minyak hanya untuk mempercantik tampilan. Adu muncang memang permainan tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Namun kini, sayangnya permainan ini sering disalahgunakan oleh oknum yang menjadikannya menjadi arena judi. Padahal permainan ini dimaksudkan untuk mengasah kebersamaan dan kerja keras anak. Hal ini karena pada zaman dahulu, anak-anak yang ingin memperoleh muncang harus berusaha memetiknya sendiri dari pohonnya yang tinggi. Setelah itu mereka juga harus mengeluarkan buahnya, membersihkannya, sampai memolesnya hingga muncangnya terlihat bagus dan mengkilap. Jadi untuk memiliki muncang yang bagus, anak-anak perlu bekerja keras. Bahkan dalam catatan sejarah, adu muncang merupakan cara kerajaan-kerajaan di Jawa untuk mengadu kesaktian. Dan daerah Sunda, menjadi wilayah yang dianggap memiliki jawara-jawara paling unggul untuk adu muncang. Adu kesaktian Ngadu muncang memang salah satu permainan tradisional dari Indonesia, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki pada musim kemiri. Namun bila membaca sejarah, adu muncang bukan hanya permainan di kala senggang. Dimuat dari koropak, pada masa Kerajaan Sunda, ngadu muncang dijadikan sebagai alat menunjukan kesaktian. Siapa yang muncang atau kemirinya paling kuat, dipercaya dia punya kesaktian yang tinggi. Dalam bukunya yang berjudul Sejarah Kerajaan-Kerajaan Islam Jawa, Dr Graff hanya menulis sedikit mengenai permainan adu muncang. Dia hanya mencatat bahwa Sultan Agung, Raja Mataram Islam menggemari permainan adu muncang. “Buah muncang beliau yang terbaik, terkuat, dan tidak terkalahkan,” tulis Graff. Bagi Ihya M Kulon dalam Adu Muncang Pilkada, permainan adu muncang yang dijadikan lomba, bisa dipastikan dimulai oleh Sultan Agung. Hal ini kemudian disebarkan ke seluruh tanah jajahan Kerajaan Mataram Islam kala itu, termasuk wilayah Priangan. Kerajaan Sumedang Larang bahkan tercatat pernah menjadi daerah yang memiliki muncang atau buah kemiri paling kuat di Pulau Jawa. Muncang Sumedang Larang bisa mengalahkan muncang lainnya dalam sebuah acara adu muncang. Dimuat dalam Balebandung, hal ini bisa dibuktikan di Museum Prabu Geusan Ulun yang berupa gamelan kuno dan antik. Bila kita menengok museum, di salah ruangan bernama Ruang Gamelan, ada seperangkat gamelan bergaya Jawa. Di salah satu gamelannya, ada catatan bahwa gamelan tersebut merupakan hadiah dari Kerajaan Mataram Islam. Hal ini atas prestasi Kerajaan Sumedang Larang dalam adu muncang, hadiah itu bernama Gamelan Sari Oneng. “Gamelan ini memang hadiah dari Mataram karena Sumedang menjadi jawara dalam adu muncang,” tutur Ny Lilis, seorang petugas museum. Sayangnya, hingga kini tidak ada bukti fisik berupa muncang terkuat di daerah kekuasaan Mataram. Pasalnya, konon, muncang Sumedang yang memenangkan sayembara adu muncang ini diserahkan kepada Kerajaan Mataram. Tetapi dengan fakta ini, permainan adu muncang telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Priangan, termasuk para bangsawan dan keluarganya. Namun sangat disayangkan, kini warisan ini telah dilupakan oleh masyarakat. Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News
kaulinanbudak bari kakawihan anu biasana dipetakeun di buruan jeung perlu lobaan. anjang-anjangan. kaulinan nu niru-niru jelema nu geus rumah tangga, aya bapa, ibu, anak, tatangga, warung, pasar, jsb. Biasana dilakukeun ku barudak awéwé, tapi saupama aya budak lalaki sok pirajeunan dijadikeun bapa. bébénténgan.
BuahMuncang (https://www.smpn2kedirijatim.sch.id) Ngadu Muncang (ngadu biji kemiri) merupakan permainan tradisional dari Jawa Barat, pertandingan dilakukan 2 orang pemilik kemiri, dapat dilakukan di tempat terbuka atau tertutup. Dan untuk mempercantik tampilan muncang, biasanya biji muncang dibersihkan sedemikian rupa dari buah muncang yang
. i8qu9g7eqe.pages.dev/370i8qu9g7eqe.pages.dev/368i8qu9g7eqe.pages.dev/440i8qu9g7eqe.pages.dev/293i8qu9g7eqe.pages.dev/478i8qu9g7eqe.pages.dev/877i8qu9g7eqe.pages.dev/499i8qu9g7eqe.pages.dev/772i8qu9g7eqe.pages.dev/877i8qu9g7eqe.pages.dev/480i8qu9g7eqe.pages.dev/324i8qu9g7eqe.pages.dev/258i8qu9g7eqe.pages.dev/696i8qu9g7eqe.pages.dev/117i8qu9g7eqe.pages.dev/895
permainan tradisional ngadu muncang