Penyebab Dampak dan Cara Menanggulangi Banjir - Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia khususnya di daerah kurang resapan air adalah banjir. Banjir adalah kondisi dimana suatu wilayah terendam air karena luapan air yang berlebihan. Bisa dikatakan kalau banjir adalah air dalam volume besar menggenangi suatu daerah atau area (pemukiman, persawahan, dll). BANJIR DAN UPAYA PENANGANANNYAMasalah banjir dihadapi hampir di seluruh negara di dunia. Namun, lahan yang terdapat di kawasan rawan banjir umumnya subur dan menyimpan berbagai potensi serta kemudahan sehingga memiliki daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Hal tersebut menyebabkan sebagian kota-kota besar seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya tumbuh berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun, dataran banjir juga dapat menimbulkan kerugian bagi manusia berupa genangan banjir yang menyebabkan kerusakan dan bencana. Dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran banjir maka kerusakan dan bencana yang terjadi kemungkinan mengalami peningkatan dari waktu ke proses terjadinya banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam yang statis seperti geografis, topografis dan geometri alur sungai; peristiwa alam yang dinamis seperti curah hujan yang tinggi, pembendungan dari laut/pasang dari sungai induk, amblesan tanah dan pendangkalan; serta kegiatan manusia yang dinamis seperti tata ruang/peruntukan dataran banjir yang tidak sesuai, permukiman di bantaran sungai, prasarana pengendalian banjir yang terbatas, amblesan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut akibat global warming. Hampir seluruh kegiatan penanganan masalah banjir dilakukan pemerintah dengan beberapa proyek yang lebih mengandalkan upaya-upaya yang bersifat struktur structural measures. Kebijakan pembangunan selama ini cenderung sentralistis dan top-down, serta adanya berbagai kendala/keterbatasan di masyarakat sendiri yang menyangkut kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Guna mengatasi masalah banjir dan genangan, masih menggandalkan upaya bersifat represif dengan melaksanakan kegiatan fisik dengan membangun sarana dan prasarana pengendali banjir dan atau memodifikasi kondisi alamiah sungai sehingga membentuk sisteM pengendali banjir in-steam yang hampir diterapkan hampir di seluruh negara yang mengalami masalah banjir. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Siswoko menyebutkan kegiatan struktur tersebut antara lain pembangunan tanggul banjir untuk mencegah meluapnya air banjir sampai tingkat/besaran banjir tertentu sehingga terbentuk penampang sungai yang tersusun untuk mengalirkan debit banjir. Selain itu dilakukan normalisasi alur sungai, penggalian sudetan, banjir, kanal dan interkoneksi antar sungai untuk merendahkan elevasi muka air banjir di sungai. Upaya lainnya yakni melalui pembangunan waduk penampungan dan atau retensi banjir, banjir kanal dan interkoneksi untuk memperkecil debit banjir; serta pembangunan waduk/polder, pompa dan sistem drainase untuk mengurangi luas dan tinggi lanjut Siswoko menyebutkan, kegiatan non struktur yaitu konservasi tanah dan air di DAS hulu untuk menekan besarnya aliran permukaan dan mengendalikan besarnya pendangkalan/sedimentasi di dasar sungai. Kegiatan lainnya yakni pengelolaan dataran banjir flood plain management berupa penataan ruang dan rekayasa di dataran banjir yang diatur dan disesuaikan sedemikian rupa untuk memperkecil resiko/kerugian/bencana banjir. Selain itu perlu juga dilakukan penataan ruang dan rekayasa di DAS hulu dengan pertimbangan tertentu, sehingga pembudidayaan/pendayagunaan lahan tidak merusak hidrologi DAS dan tidak memperbesar debit serta masalah banjir. Upaya lainnya berupa penanggulangan banjir flood-fighting untuk menekan bencana dan mengatasinya secara juga mengatakan untuk menangani masalah banjir perlu diterapkan sistem prakiraan dan peringatan dini untuk menekan besarnya bencana serta Flood proofing dengan membangun tanggul keliling, polder dan pompa. Peran masyarakat pun sangat diperlukan disamping penegakan hukum yang lebih tegas. Selain itu perlu dilakukan penetapan sembada sungai dengan didukung penegakan hukum. Tidak ketinggalan, dalam menangani banjir, penyuluhan dan pendidikan masyarakat melalui media serta penanggulangan kemiskinan poverty alleviation sangat mutlak dilakukan. Kondisi dan permasalahan setiap sungai selalu berbeda, agar penerapan sistem pengendalian banjir optimal maka setiap sungai harus melalui kajian yang menyeluruh dengan membandingkan beberapa alternatif/ kombinasi. ind/sdaPusat Komunikasi Publik272005 Apakah informasi di atas cukup membantu? Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Facebook Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Twitter kemenpu Instagram kemenpupr Youtube kemenpu SigapMembangunNegeri
Olehkarena itu penelitian ini mengambil judul Identifkasi Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan Kabupaten Lombok Barat dengan tujuan utama mengidentifikasi daerah
Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. kita harus mengubah kebiasaan hidup kita mulai dari hal kecil , seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di sungai atau di selokan, membersihkan saluran pembuangan, dll. marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan hidup kita untuk lingkungan yang sehat dan menentramkan. identifikasi bagian bagian struktur dari teks persuasi tersebut JawabanTesis = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. Tesis = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. Argumentasi = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. kita harus mengubah kebiasaan hidup kita mulai dari hal kecil , seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di sungai atau di selokan, membersihkan saluran pembuangan, dll. Tesis = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. Argumentasi = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. kita harus mengubah kebiasaan hidup kita mulai dari hal kecil , seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di sungai atau di selokan, membersihkan saluran pembuangan, dll. Penegasan ulang = marilah kita bersama-sama Tesis = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. Argumentasi = Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. kita harus mengubah kebiasaan hidup kita mulai dari hal kecil , seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di sungai atau di selokan, membersihkan saluran pembuangan, dll. Penegasan ulang = marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan hidup kita untuk lingkungan yang sehat dan jawaban tercerdas Banjirakibat luapan sungai Citarum. BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 18 Desember 2020, terdapat 2.831 kejadian bencana hidrometeorologi. Rincian bencana tersebut, yakni banjir 1.036 kejadian, puting beliung 858 kejadian, tanah longsor 549 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 326 kejadian, serta kekeringan 29 kejadian. Foto Banjir Banjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu stablitas perekonomian masyarakat secara banjir sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. Atau dapat terjadi dalam bentuk rob atau bandang. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis bencana yang dilakukan sebelum terjadi banjir Perhatikan ketinggian rumah Anda dari bangunan yang rawan banjir. Tinggikan panel listrik. Hubungi pihak berwenang apabila akan dibangun dinding penghalang di sekitar wilayah Anda. Apa yang dilakukan pada saat terjadi bencanaa. Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda Simak informasi dari radio mengenai informasi banjir Waspada terhadap banjir yang akan melanda. Apabila terjadi banjir bandang, beranjak segera ke tempat yang lebih tinggi; jangan menunggu instruksi terkait arahan beranjak. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air. Banjir bandang dapat terjadi di tempat ini dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras. b. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi Amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas air. c. Apabila Anda harus meninggalkan rumah Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat. Banjirmerupakan sebuah bencana yang sangat umum dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di wilayah perkotaan. Banjir merupakan sebuah bencana alam yang membuat keadaan di suatu tempat atau daerah, mengalami luapan air dalam skala besar, sehingga air merata menutupi jalan - jalan yang ada di daerah tersebut.
Jakarta - Belakangan ini sepertinya kata bencana sudah begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia. Mulai dari tsunami, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, kebakaran, banjir, dan lain-lain. Bahkan, bagi sebagian masyarakat bencana -seperti banjir, merupakan sebuah rutinitas yang sudah biasa bencana ada yang memang karena faktor alam seperti Tsunami, Gempa bumi, gunung meletus. Sebagian lagi bencana disebabkan -secara langsung atau tidak langsung-oleh faktor manusia seperti longsor, banjir, kebakaran, dan lain-lain. Pemerintahan yang BurukDalam perspektif agama bencana itu datang dikarenakan ulah tangan manusia. Hal ini Allah tegaskan dalam Quran surat Ar-Rum ayat 41. "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar". Ada sebuah paper menarik berjudul The Political Economy of "Natural" Disasters yang ditulis oleh Charles Cohen dan Eric Werker dari Harvard Business School. Mereka berpendapat bahwa bencana alam cenderung lebih sering terjadi pada negara miskin yang dikelola oleh pemerintahan yang buruk. Pendekatan yang dipakai adalah sejauh mana tingkat kesiapsiagaan dan respon pemerintah terhadap bencana. Juga bagaimana tingkat distorsi dan manipulasi bana bantuan Saling MenyalahkanPemerintahan Kabinet Indonesia bersatu KIB benar-benar kabinet yang paling banyak diuji dengan bencana. Bagaimana tidak. Belum seratus hari pemerintahan berjalan sudah diuji dengan bencana gempa tektonik berskala besar dan tsunami yang meluluhlantahkan Nangroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias pada bulan Desember 2004. Kemudian setelah itu bencana-bencana lain pun datang silih berganti. Tahun 2005 terjadi bencana longsor di banyak tempat terutama di Jawa Barat. Tahun 2006 ada gempa bumi di Yogyakarta, tsunami di Pangandaran, dan semburan lumpur di Sidoarjo yang belum berhenti hingga saat ini. Tahun 2007 ada gempa bumi di Bengkulu dan Mentawai. Tahun 2008 terjadi gempa di Manokwari. Belum lagi bencana banjir yang terjadi di setiap musim penghujan dan masih banyak lagi. Tentu saja pemerintah tidak bisa langsung disalahkan dalam hal ini, karena bencana alam memang bukan kemauan pemerintah. Selain itu sikap sebagian masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan turut andil dalam terjadinya bencana. Namun, memang sebagian bencana yang menimpa bangsa Indonesia adalah dampak tidak langsung dari kurangnya pengawasan dan ketegasan pemerintah dalam hal analisa mengenai dampak lingkungan amdal. Menyikapi BencanaUntuk itu ada 3 hal yang harus kita lakukan -terutama oleh pemerintah sebelum dan ketika bencana terjadi. Ketiga hal ini saling terkait dan tidak bisa menafikan salah Aspek spiritual yaitu dengan berserah diri dan berdoa. Belajar dari kisah para nabi terdahulu kita mendapati kaum yang ditimpa bencana adalah kaum yang melakukan pembangkangan terhadap perintah nabi mereka. Seperti bencana tsunami yang menimpa kaum Nabi Nuh adalah karena mereka tidak mentaati perintah Nabi Nuh untuk beriman kepada Allah pemilik alam semesta. Maka dari itu hal yang pertama harus kita lakukan ketika bencana terjadi adalah berserah diri dan berdoa mohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang kita Aspek Kemanusiaan yaitu Membantu Korban Bencana. Setiap ada bencana pasti ada korban yang mengalami kerugian. Mereka membutuhkan bantuan makanan, pakaian, obat-obatan, dan lain-lain. Ini adalah persoalan kemanusiaan akibat bencana yang harus segera kita bantu. Yang paling bertanggung jawab terhadap korban bencana alam adalah pemerintah, di mana pemerintah harus cepat bertindak memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana dan mengatasi dampak sosial akibat bencana. Jangan sampai bantuan dari pemerintah kalah cepat dibanding bantuan yang diberikan oleh parpol dan Aspek Teknis yaitu Membangun Sarana dan Prasarana. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah perbaikan sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana. Namun, perbaikan pasca bencana harus dibarengi dengan keseriusanupaya antisipasi terhadap bencana dari itu untuk mengatasi bencana butuh kontribusi dari semua pihak agar bencana tidak lagi menjadi sesuatu hal yang biasa. Peran pemerintah dan rakyat dalam menangani bencana sama-sama pemerintah sebagai pemegang kendali kekuasaan di negeri ini -kalau sudah merasa serius, harus lebih serius lagi dalam mengantisipasi dan merespon bencana karena salah satu hak asasi rakyat adalah hidup aman dari bencana. Dan hak asasi ini harus kita dapatkan setelah kita memilih mereka dalam seluruh rakyat Indonesia pemilu 2009 ini adalah momentum yang tepat agar tidak membiarkan politisi busuk memerintah di negeri ini. Karena sudah jelas bahwa salah satu penyebab bencana sering terjadi di negeri ini adalah karena pemerintahan yang buruk. Sikap golput sebagian masyarakat juga tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Yang harus kita lakukan dalam kondisi perpolitikan seperti ini adalahmenggunakan kaidah fiqih dalam memilih yaitu "pilih yang paling sedikit mudhorotnya dampak buruknya".Abdul Majid K4-4 futatsuya-cho, kanagawa-ku Yokohamaibnuqomar msh/msh
Sementaraitu kewajiban masyarakat adalah (1) Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, (2) Memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, (3) Melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dan (4) Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penaggulangan bencana. Banjirmerupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari Banjirmerupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. bahkan banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. baik dalam cara menyikapi dan menanggulangi banjir masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. hal ini sebaiknya tidak boleh terjadi lagi. kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan menjadi penyebab utama terjadinya banjir mengakibatkanterhambatnya aktifitas masyarakat dan timbulnya penyakit akibat bencana banjir di perumahan tersebut. Walaupun di Perumnas Manggala merupakan daerah rawan banjir namun masyarakat yang bermukim di daerah tersebut masih bertahan di lokasi tersebut dengan cara, seperti meninggikan lantai rumah, menambah lantai bangunan dan lain-lain. Bacalahteks berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. Baik dalam cara menyikapi dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. .
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/215
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/92
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/146
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/288
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/704
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/276
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/297
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/686
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/489
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/861
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/820
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/963
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/895
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/390
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/416
  • banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat indonesia