Tentukanbanyaknya fungsi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B. 10. satu contohnya seperti pada Tabel 3.10 berikut. 121 Kurikulum 2013 MATEMATIKA Tabel 3.10 Banyak korespondensi satu-satu yang mungkin No. Banyak Anggota Himpunan A = nA Banyak Anggota Himpunan B = nB Banyak Korespondensi satu-satu yang Mungkin antara Himpunan A ke B 1
Banyaknya pemetaan sama dengan banyak cara memasangkan domain daerah asal ke daerah kawa atau kodomain. Pemetaan sendiri merupakan relasi khusus pada dua himpunan yang memasangkan setiap anggota himpunan domain tepat satu ke himpunan kodomain. Pemetaan sering disebut juga sebagai fungsi. Relasi adalah aturan yang memasangkan antara dua himpunan yaitu dari domain ke kodomain. Domain adalah himpunan yang memuat semua anggota yang akan dipasangkan, sementara kodomain adalah himpunan yang memuat semua anggota yang akan menjadi pasangan. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari suatu himpunan ke himpunan lain tergantung dari banyaknya anggota dari kedua himpunan tersebut. Diketahui A adalah himpunan dengan banyak anggota nA dan B adalah himpunan dengan banyak anggota nB. Bagaiman cara menentukan banyaknya pemetaan dari himpunan A ke B? Bagaimana cara menentukan banyaknya pemetaan dari himpunan B ke A? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Relasi dan Pemetaan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin 1 Pemetaan dari A ke B 2 Pemetaan dari B ke A Apa Kesimpulannya? Rumus Cara Menentukan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin Contoh Soal Cara Menentukan Banyak Pemetaan dan Pembahasannya Contoh 1 – Mencari Banyaknya Cara Pemetaan yang Mungkin Contoh 2 – Mengenali Relasi yang Merupakan Pemetaan Contoh 3 – Banyak Pemetaan Baca Juga Himpunan dan Diagram Venn Sebelumnya, ingat kembali materi tentang apa itu relasi dan apa itu pemetaan atau fungsi. Di mana diketahui bahwa setiap pemetaan atau fungsi merupakan relasi, namun setiap relasi belum tentu merupakan fungsi/pemetaan. Dalam pemetaan/fungsi, terdapat aturan khusus yang mengharuskan sebuah relasi memasangkan setiap anggota himpunan domain tepat satu pada anggota kodomain. Perhatikan relasi yang bukan merupakan pemetaan dan relasi yang merupakan pemetaan berikut. Baca Juga Domain, Kodomain, dan Range Sudah ingat bagaimana sebuah relasi dikatakan sebagai pemetaan atau fungsi? Selanjutnya, sekarang bagaimana cara menentukan banyak pemetaan yang mungkin dari A ke B. Diberikan dua buah himpunan A dan B. Diketahui bahwa anggota himpunan A sama dengan n anggota. Sedangkan banyaknya anggota himpunan B sama dengan m anggota. Berapa banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B? Berapa banyak cara menentukan pemetaan yang mungkin dari B ke A. Apakah pemetaan yang mungkin dari A ke B sama dengan pemetaan dari B ke A? Untuk mengetahui jawabannya perhatikan sebuah contoh sederhana berikut. Diberikan dua buah himpunan yaitu himpunan A dan himpunan B. Misalkan anggota himpunan A = {a, b} dan himpunan B = {1, 2, 3}. Himpunan A memiliki anggota himpunan sebanyak 2 anggota dan anggota B memiliki anggota sebanyak 3 anggota. Pemetaan dari A ke B dan pemetaan dari B ke A sesuai dengan penjelasan berikut. 1 Pemetaan dari A ke B Diketahui A = {a, b} dan B = {1, 2, 3}Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B diberikan seperti diagram-diagram fungsi berikut. Dari gambar pemetaan yang mungkin dapat diketahui bahwa banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada 9 cara. 2 Pemetaan dari B ke A Diketahui B = {1, 2, 3} dan A = {a, b}Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A diberikan seperti diagram-diagram fungsi berikut. Dari gambar pemetaan yang mungkin dapat diketahui bahwa banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A ada 8 cara. Apa Kesimpulannya? Apakah banyaknya pemetaan dari A ke B sama dengan banyaknya pemetaan dari B ke A? Jawabannya adalah TIDAK! Hasil bahasan di atas menunjukkan bahwa hasilnya tidak sama. Namun, hasilnya bisa jadi sama jika banyaknya anggota himpunan A sama dengan anggota himpunan B. Karena banyaknya pemetaan yang mungkin tergantung pada banyaknya anggota pada kedua himpunan. Kesimpulan banyaknya pemetaan dari A ke B tidak sama dengan pemetaan dari B ke A untuk banyak anggota himpunan A dan himpunan B yang berbedaidschooldotnet Baca Juga Contoh-Contoh Kalimat Terbuka dan Tertutup dalam Matematika Mencari banyaknya pemetaan yang mungkin dengan cara menggambar semua kemungkinan seperti cara yang dilakukan pada bahasan di atas tentu tidak dianjurkan. Kebetulan, banyaknya anggota yang dijadikan contoh seperti di atas masih memungkinkan untuk menentukan pemetaan yang mungkin dengan mendaftar. Namun, untuk banyak anggota yang lebih banyak tentu akan menjadi sebuah kendala tersendiri. Tentu saja akan selalu ada solusi untuk sebuah permasalahan. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B atau pemetaan yang mungkin dari B ke A dapat diketahui melalui sebuah rumus cepat. Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin adalah nBnA dan nAnB sesuai dengan ketentuan berikut. Perhatikan kembali pada contoh soal yang diberikan sebelumnya, yaitu diberikan himpunan A dan himpunan B. DiketahuiA = {a, b} → nA = 2B = {1, 2, 3} → nB = 3 Banyaknya pemetaanDari A ke B = nBnA = 32 = 9Dari B ke A = nAnB = 23 = 8 Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Mencari Banyaknya Cara Pemetaan yang Mungkin Diketahui P = {2, 4, 6, 8} dan Q = {a, b, c}. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari P ke Q adalah ….A. 81B. 64C. 27D. 12 PembahasanDari soal dapat diketahui banyak anggota P atau nP dan anggota Q atau nQ seperti = {1, 4, 6, 8} → nP = 4Q = {a, b, c} → nQ = 3 Banyaknya pemetaan dari P ke Q = nQnP= 34= 3 Ɨ 3 Ɨ 3 Ɨ 3 = 81 Jadi, banyaknya pemetaan yang mungkin dari P ke Q adalah 81 A Contoh 2 – Mengenali Relasi yang Merupakan Pemetaan Diketahui P = {1, 2, 3, 4} dan Q = {k, l, m, n, o}Himpunan pasangan berurutan dari himpunan P ke himpunan Q yang merupakan pemetaan adalah ….A. {1, k; 2, l; 3, m}B. {1, l; 2, k; 3, n; 4, m}C. {1, k; 1, l; 1, m; 1, n; 1, o}D. {1, k; 2, l; 3, m; 4, n; 4, o} PembahasanPemetaan dapat dikenali dari anggota domain yang tepat satu terpasangkan dengan anggota kodomian. Atau dapat juga dikatakan bahwa semua anggota domain memiliki pasangan dan hanya satu kali dipasangkan. Pada himpunan pasangan berurutan, pemetaan dapat dikenali dari absis nilai yang didepan hanya muncul sekali dan semua himpunan muncul. Untuk himpunan P = {1, 2, 3, 4} semuanya terpasangkan tepat satu kali terdapat pada pilihan B. Pada pilihan A ada 1 anggota yaitu 4 yang tidak terpasangkan, pilihan C memasangkan satu anggota yaitu 1 sebanyak lima kali. Sementara piilihan D memesangkan anggota 4 sebanyak dua kali. Jadi, himpunan pasangan berurutan dari himpunan P ke himpunan Q yang merupakan pemetaan adalah {1, l; 2, k; 3, n; 4, m}.Jawaban D Contoh 3 – Banyak Pemetaan Jika M = {faktor dari 6} dan N = {a, b, c} maka banyak pemetaan atau fungsi dari N ke M adalah ….A. 16B. 27C. 64D. 81 PembahasanLangkah pertama adalah menentukan banyak anggota dari himpunan M dan himpunan M seperti yang dilakukan pada berikut. Banyak anggota M dan NM = {faktor dari 6} = {1, 2, 3, 6} → nM = 4N = {a, b, c} → nN = 3 Menghitung banyak pemetaan dari N ke M= nMnN= 43 = 4Ɨ4Ɨ4 = 64 cara Jadi, banyak pemetaan atau fungsi dari N ke M adala 64 C Demikianlah ulasan materi mengenai cara menentukan banyak pemetaan yang meliputi ulasan apa itu pemetaan, banyaknya, dan rumus menentukan banyaknya pemetaan beserta caranya Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Kumpulan Soal UN SMP – Relasi dan Fungsi
Bab11. Persamaan Diferensial Parsial. Persamaan diferensial parsial dijumpai dalam kaitan dengan berbagai masalah fisik dan geometris bila. fungsi yang terlibat tergantung pada dua atau lebih peubah bebas. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa. hanya sistem fisik yang paling sederhana yang dapat dimodelkan dengan persamaan diferensial biasa. Kalkulus II Ā» Turunan Fungsi Peubah Banyak › Optimasi Fungsi Peubah Banyak - Materi, Contoh Soal dan Pembahasan Turunan Oleh Tju Ji Long Statistisi Hub. WA 0812-5632-4552 Sebenarnya konsep mengenai optimasi fungsi telah dijelaskan dalam bahasan mengenai aplikasi turunan dalam Kalkulus 1. Di sana kita membahas bagaimana mencari nilai maksimum dan minimum untuk fungsi satu peubah. Akan tetapi, bagaimana jika fungsi yang ada bukan satu peubah, melainkan banyak peubah? Setelah selesai membaca tulisan ini, Anda akan bisa menjawabnya dengan yakin. Sekarang, andaikan \p=x,y\ dan \p_0=x_0,y_0\ masing-masing berupa sebuah titik peubah dan sebuah titik tetap, di ruang dimensi-dua. Kita definisikan nilai maksimum dan minimum sebagai berikut. Definisi Nilai Maksimum dan Minimum Andaikan \p_0\ suatu titik di \S\, yaitu daerah asal dari \f\. Maka \fp_0\ adalah nilai maksimum global dari \f\ pada \S\ jika \fp_o≄fp\ untuk semua \p\ di \S\. \fp_0\ adalah nilai minimum global dari \f\ pada \S\ jika \fp_o≤fp\ untuk semua \p\ di \S\. \fp_0\ adalah nilai ekstrem global dari \f\ pada \S\ jika ia adalah suatu nilai maksimum global atau suatu nilai nilai minimum global. Definisi yang sama berlaku dengan kata global digantikan oleh lokal jika pada i dan ii, kita hanya memerlukan bahwa pertidaksamaan berlaku pada \N∩S\, dengan N suatu lingkungan dari \p_0\. \fp_0\ adalah nilai ekstrem lokal \f\ pada \S\ jika \fp_0\ adalah sebuah nilai maksimum lokal atau nilai minimum lokal. Gambar 1 memberikan tafsiran geometri dari konsep yang telah kita definisikan. Perhatikan bahwa suatu maksimum atau minimum global secara otomatis adalah suatu maksimum atau minimum lokal. Gambar 1. Teorema A Teorema Keujudan Maksimum-Minimum Jika \f\ kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas \S\, maka \f\ mencapai suatu nilai maksimum global dan suatu nilai minimum global di \S\. Di mana Nilai-Nilai Ekstrem Muncul? Situasinya serupa seperti pada kasus satu peubah. Titik-titik kritis dari \f\ pada \S\ ada tiga jenis. Titik-titik batas. Titik-titik stasioner. Kita sebut \p_0\ suatu titik stasioner jika \p_0\ adalah suatu titik-dalam dari \S\ di mana \f\ dapat didiferensialkan dan \āˆ‡fp_0=0\. Pada titik yang demikian, bidang singgung adalah mendatar. Titik-titik singular. Kita sebut \p_0\ suatu titik singular jika \p_0\ adalah suatu titik-dalam dari \S\ di mana \f\ tidak dapat didiferensialkan – misalnya, titik di mana grafik \f\ mempunyai pojok tajam. Teorema B Teorema Titik Kritis Andaikan \f\ didefinisikan pada suatu himpunan S yang mengandung \p_0\. Jika \fp_0\ adalah suatu nilai ekstrem, maka \p_0\ haruslah berupa suatu titik kritis; yakni, \p_0\ berupa salah satu dari suatu titik batas dari \S\; atau suatu titik stasioner dari \f\; atau suatu titik singular dari \f\. Contoh 1 Cari nilai-nilai maksimum atau minimum lokal dari \fx,y=x^2-2x+y^2/4\. Penyelesaian Fungsi yang diberikan dapat didiferensialkan sepanjang daerah asalnya, yaitu bidang \xy\. Jadi, titik-titik kritis yang mungkin adalah titik-titik stasioner yang diperoleh dengan cara menetapkan \f_x x,y\ dan \f_y x,y\ sama dengan nol. Tetapi \f_x x,y=2x-2\ dan \f_y x,y=y/2\ adalah nol hanya jika \x = 1\ dan \y = 0\. Tinggal memutuskan apakah \1,0\ memberikan nilai maksimum atau nilai minimum atau bukan keduanya. Perhatikan bahwa \f1,0=-1\ dan Jadi, \f1,0\ sebenarnya adalah suatu minimum global untuk \f\. Tidak terdapat nilai-nilai maksimum lokal. Contoh 2 Tentukan nilai-nilai minimum atau maksimum lokal dari \fx,y=-x^2/a^2 +y^2/b^2\ . Penyelesaian Titik-titik kritis hanya diperoleh dengan menetapkan \f_x x,y=-2x/a^2\ dan \f_y x,y=2y/b^2\ sama dengan nol. Ini menghasilkan titik \0,0\, yang tidak memberikan suatu maksimum atau minimum lihat Gambar 2. Ini disebut titik pelana saddle point. Fungsi tersebut juga tidak mempunyai nilai ekstrim lokal. Gambar 2 Contoh 2 mengilustrasikan kenyataan yang menyulitkan bahwa \āˆ‡fx_0,y_0=0\ tidak menjamin bahwa terdapat suatu ekstrem lokal di \x_0,y_0\. Untunglah, terdapat suatu kriteria yang baik untuk menentukan apa yang terjadi di suatu titik stasioner – topik kita yang berikutnya. Syarat Cukup untuk Ekstrem Anda seharusnya memikirkan teorema berikut sebagai suatu analogi terhadap Uji Turunan Kedua untuk fungsi satu peubah. Bukti dapat ditemukan dalam buku-buku kalkulus lanjutan. Teorema C Uji Parsial-Kedua Andaikan bahwa \fx,y\ mempunyai turunan parsial kedua kontinu di suatu lingkungan dari \x_0,y_0\ dan bahwa \āˆ‡fx_0,y_0=0\. Ambil Maka jika \D > 0\ dan \f_{xx} x_0,y_0 0\ dan \f_{xx} x_0,y_0>0\, maka \fx_0,y_0\ adalah nilai minimum lokal; jika \D 0 \\[8pt] \end{aligned} Selain itu, karena \F_{xx} 1,-2=18>0\, sehingga menurut ii, \F1,-2=-10\ adalah nilai minimum lokal dari \F\. Dalam pengujian fungsi yang diberikan di titik kritis lainnya, \-1,-2\ kita dapatkan \F_{xx} -1,-2=-18, \ F_{yy} -1,-2=2\, dan \F_{xy} -1,-2=0\, yang menghasilkan \D=-360\ dan \f_{xx} 0,0=2>0\; sehingga \0, 0\ menghasilkan jarak minimum. Dengan mensubstitusikan \x = 0\ dan \y = 0\ ke dalam ekspresi untuk \d^2\, kita peroleh \d^2=4\. Jarak minimum antara titik asal dan permukaan yang diberikan adalah 2. Sumber Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. 1987. Calculus with Analytic Geometry, ed 5. Terjemahan Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis. Penerbit Erlangga. Purcell, Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. 2007. Calculus, ed 9. Penerbit Pearson. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, bantu klik tombol suka di bawah ini dan tuliskan komentar Anda dengan bahasa yang sopan.

Diharapkandengan Latihan Soal Menentukan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan Kelas 8 dan Pembahasannya ini dapat bermanfaat baik Guru maupun Siswa dalam mempersiapkan diri menjelang kegiatan Ulangan dan Ujian khususnya untuk Mata Pelajaran matematika. Kritik dan saran saya harapkan untuk kemajuan blog ini dimasa yang akan datang. Dapatkan berbagai Soal UH, UTS, UAS, UKK, UN, TO

Banyak Fungsi Pemetaan Jika banyak himpunan P adalah n P = p dan banyak anggota himpunan Q adalah n Q = q, maka banyak fungsi pemetaan dari himpunan P ke Q adalah qp. himpunan Q ke P adalah pq. Contoh 1 Jika himpunan P = {-1, 1} dan Q = {e, f, g, h, i}, maka tentukan banyak fungsi pemetaan himpunan P ke Q. Penyelesaian DiketahuiP = {-1, 1}, n P = p = 2Q = {e, f, g, h, i}, n Q = q = 5 Banyak fungsi dari himpunan P ke Q = qp Jadi, banyak fungsi dari himpunan P ke Q = 52 = 25. Contoh 2 Jika himpunan P = {-1, 1} dan Q = {e, f, g, h, i}, maka tentukan banyak fungsi pemetaan himpunan Q ke P. Penyelesaian DiketahuiP = {-1, 1}, n P = p = 2Q = {e, f, g, h, i}, n Q = q = 5 Banyak fungsi dari himpunan Q ke P = pq Jadi, banyak fungsi dari himpunan Q ke P = 25 = 32. .
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/226
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/179
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/654
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/908
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/241
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/647
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/713
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/526
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/295
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/583
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/437
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/661
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/662
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/577
  • i8qu9g7eqe.pages.dev/777
  • tentukan banyak fungsi yang mungkin